Setelah selesai tamat SMA pada tahun 2008. Sebenarnya saya
ingin melanjutkan untuk menyambung ketingkat lebih lanjut yaitu ke Akademi
Kebidanan tetapi apa hendak mau dikata ketika itu kedua orang tua saya tidak
sanggup walaupun pada masa itu ingin masuk ke Akademi Kebidanan hanya dengan
uang sebesar Rp. 4.000.000,-. Akhirnya saya memutuskan ingin mencari pekerjaan
saja, segala upaya saya mencari hingga dapat kerjaan di Bagan batu, awalnya
mereka bilang ngajar sebagai guru TK, eh… berubah haluan jadi kerja di pabrik
Roti Brownies. Tak masalah di coba saja, satu hari mulai bekerja barulah terasa
betapa sedihnya nya taka da istirahatnya dan yang paling menyakitkan ijin
ketika hendak sholat, mereka menjawab tak sempat lagi.
Pada malam hari nya ketika itu saya lupa pada malam
apa, kami mengadakan rapat oleh pengurus dan calon guru di MTs Nurul Ikhwan. Ketika
masih direncanakan pembagian tugas. Siapa kepala Madrasah dan guru – gurunya. Langsung
ketika itu saya di tunjuk untuk jadi TU dan praktik langsung menulis di depan
papan tulis. Ketika itu saya teringat dengan kata-kata Ustad Fikri. “langsung
di uji coba TU nya menulis di depan”.
Orang tua saya sangat senang sekali khusus nya Ibu
karena saya dan kakak ditawarin menjadi tenaga kerja di MTs walaupun hanya di kampung.
Ibu saya berkata “tidak masalah kamu
kerjanya di mana? Dan berapa gajihmu pertama? Tetapi ingat betapa bernilai nya
Ilmu yang kamu punya dapat kamu manfaatkan dengan berbagi kepada yang lain.” Saya
terharu ketika ibu berkata seperti itu. Sanking semangat nya baju pertama kami
kerja ibu lah yang membelikan.
Terimakasih ya Allah engkau telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menjadi
bagian dari keluarga Nurul Ikhwan Konsesi, karena dengan bekerja disini lah
banyak ilmu yang saya peroleh. Jayalah Nurul Ikhwan Qoe......
Memories ya...
BalasHapusSemangat terus....