Selamat datang di Blog Bunda Rezy. Semoga Bermanfaat Bagi Anda.

Kamis, 06 Oktober 2016

Kisah Nurul IKhwan

Pada mulanya berdiri nurul ikhwan ini hanya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak warga konsesi. Karena masih banyak warga yang tinggal disini ini anak – anak mereka tidak sekolah karena keterbatasan biaya. Maka berniatlah ustad M. Fikri Al-Azhari atau ynag sering di kenal dengan sebutan usfik merencanakan membangun sekolah pendidikan agama dengan donasi dari masyarakat dan warga konsesi.
Dan para pengajarnya pun dari warga konsesi juga orang yang mau membangun tanah kelahirannya untuk sedikit lebih maju di bandingkan dengan dusun – dusun lain. Tak sedikit cemohan dari orang -orang dan bahkan masyarakat konsesi itu sendiri. Tahun pertama kita buka murid yang mendaftar mungkin hanya beberapa orang dan ketika mereka tidak masuk testing di sekolah lain barulah mereka mendaftar ke nurul ikhwan ketika itu jumlah nya hanya 26 siswa.
Ujian kedua pun mulai muncul anggara biaya gaji guru dikutipan dari swadaya masyarakat, mulai banyak komplen. Mereka mengeluhkan “mengapa sekolah masih baru yang mengajar itu banyak jadi banyak lah untuk menggaji nya”. Itulah masyarakat yang tidak mengecam pendidikan yang tidak tahu bagaimana semstinya. Mereka piker masih seperti mereka dulu masih berada di SD yang guru nya itu hanya satu dalam setiap kelas.

Mendirikan suatu lembaga pendidikan yang berbasis agama di dusun yang kecil itu sangat tidak lah mudah. Tetapi tahap demi tahap telah kami lewati bersama walaupun pernah para dewan guru tidak gajian selama 6 bulan lamanya kami tetap semangat untuk membangun tanah kelahiran kita dan menjadikan anak didik disini cerdas dan berakhlak mulia. Karena pada hakikinya ilmu yang bermanfat itu jika kita bisa membagi kepada orang lain. Pada dasarnya orang bisa di katakana sukses itu jika mereka yang mampu membangun tanah kelahiranya menjadi yang terbaik, bukan sukses di tanah orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar