Selamat datang di Blog Bunda Rezy. Semoga Bermanfaat Bagi Anda.

Senin, 17 Oktober 2016

Pengalaman Qoe

Setelah selesai tamat SMA pada tahun 2008. Sebenarnya saya ingin melanjutkan untuk menyambung ketingkat lebih lanjut yaitu ke Akademi Kebidanan tetapi apa hendak mau dikata ketika itu kedua orang tua saya tidak sanggup walaupun pada masa itu ingin masuk ke Akademi Kebidanan hanya dengan uang sebesar Rp. 4.000.000,-. Akhirnya saya memutuskan ingin mencari pekerjaan saja, segala upaya saya mencari hingga dapat kerjaan di Bagan batu, awalnya mereka bilang ngajar sebagai guru TK, eh… berubah haluan jadi kerja di pabrik Roti Brownies. Tak masalah di coba saja, satu hari mulai bekerja barulah terasa betapa sedihnya nya taka da istirahatnya dan yang paling menyakitkan ijin ketika hendak sholat, mereka menjawab tak sempat lagi.
Saya pikir ini sudah tidak benar, mau jadi apa saya di sini kalua sholat saja sampai tidak bisa, akhir nya hanya satu hari saya bekerja kemudian saya memutuskan pulang ke kampong. Dan saya mengikuti untuk les Privat Komputer. Dan tanpa di duga-duga kalua rezeky itu tidak kemana. Saya di tawarin oleh Ibu Ida Erlina, S.Ag. bahwa di dusun Sidorejo atau yang sering di kenal Konsesi ingin membuka sekolah MTs, apa saya mau untuk menjadi TU. Ya jelas saya mau sekali.
Pada malam hari nya ketika itu saya lupa pada malam apa, kami mengadakan rapat oleh pengurus dan calon guru di MTs Nurul Ikhwan. Ketika masih direncanakan pembagian tugas. Siapa kepala Madrasah dan guru – gurunya. Langsung ketika itu saya di tunjuk untuk jadi TU dan praktik langsung menulis di depan papan tulis. Ketika itu saya teringat dengan kata-kata Ustad Fikri. “langsung di uji coba TU nya menulis di depan”.
Orang tua saya sangat senang sekali khusus nya Ibu karena saya dan kakak ditawarin menjadi tenaga kerja di MTs walaupun hanya di kampung. Ibu saya berkata “tidak masalah kamu kerjanya di mana? Dan berapa gajihmu pertama? Tetapi ingat betapa bernilai nya Ilmu yang kamu punya dapat kamu manfaatkan dengan berbagi kepada yang lain.” Saya terharu ketika ibu berkata seperti itu. Sanking semangat nya baju pertama kami kerja ibu lah yang membelikan.

Terimakasih ya Allah engkau telah memberikan kesempatan  kepada saya untuk menjadi bagian dari keluarga Nurul Ikhwan Konsesi, karena dengan bekerja disini lah banyak ilmu yang saya peroleh. Jayalah Nurul Ikhwan Qoe......

1 komentar: