Masih banyak nya sekolah-sekolah di Negri ini yang tertinggal jauh sekali dengan sekolah-sekolah yang ada di kampung , apa lagi dengan sekolah yang di kota !!!
Di perjalanan saya ketika saya jalan
kaki, saya tidak bertemu dengan seseorang satu pun yang melintasi daerah
tersebut, heran campur aduk takut, jadi kemana semua orang yang tinggal di
daerah sini. Seperempat perjalanan tiba- tiba dari kejauhan saya melihat dua
orang anak kecil memakai baju seragam sekolah jalan kaki. Maka langkah kaki ini
pun segera di percepat tetapi apalah daya jalanan nya super licin sampai-sampai
beberapa kali saya terpelesek dan hamper terjatuh.
Ketika selisihan dijalan dengan
mereka kemudian saya bertanya “dek koq jalan kaki?? Ya kak jalannya licin,
jawab mereka sambal mententeng sepatu. Kalian kelas berapa? Satu kelas satu SD
dan yang satu kelas Dua SD. Masih terlalu kecil jalan kaki di tengah-tengah
pepohonan kelapa sawit yang notabennya rumah penduduk sangat jarang sekali.
Kalian apa tidak takut jalan cuman berdua!!! Lalu mereka menjawab “Kami sudah
terbiasa koq kak jalan kaki kalua misim hujan Karena kalua naek kereta juga
nggak bisa, apalagi naek sepeda licin takut jatuh, jadi mendingan jalan kaki
saja, walaupun lama nyampek nya nggak apa-apa, walaupun kami sering terlambat
datang kesekolah, yang penting kami bisa sekolah”.
Merinding ketika mendengar jawaban
mereka, sanking semangat nya untuk sekolah mereka rela berangkat pagi-pagi agar
bisa sampai kesekolah dan tak jarang mereka sering terlambat di karenakan
jalanan yang licin menghambat langkah mereka. Timbul dalam benak saya mereka
saja seorang anak kecil mampu dan berani jalan kaki hanya berdua saja, kenapa
saya tidak bisa, masak saya kalah hanya dengan anak kecil!!! Ujar di dalam
hati.
Sangat miris sekali ketika saya
melintasi sekolah mereka, ya Allah ternyata sekolah nya ini sudah hampir di
katakan tak layak lagi, begitu saya lihat di papan sekolah ternyata sekolah
Negri.terucaplah kata-kata ternyata pemerintah tak memperhatikan kelayakan
sekolah-sekolah yang ada di pendalaman sana, jauh sekali bedanya antara
Provinsi Sumatera dan Riau. Pemerintah hanya memperhatikan sekolah-sekolah yang
ada di kota, jangankan memperhatikan tunjangan untuk gurunya ??? untuk
fasilitas dan bangunan sekolah saja mereka tak mampu.
Menjadi pembelajaran bagi kita semua, ternyata
keinginan belajar itu tumbuh dari diri sendiri, bukan karena lingkungan dan keluarga bonafit dan fasilitas sekolah yang memadai, tetapi alangkah lebih nyaman nya dan lebih menunjang jika fasilitas sekolah mendukung proses belajarnya mereka. mungkin mereka akan lebih semangat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar