Selamat datang di Blog Bunda Rezy. Semoga Bermanfaat Bagi Anda.

Senin, 07 November 2016

Senja di Balik Ujung Sumatera

Masih banyak nya sekolah-sekolah di Negri ini yang tertinggal jauh sekali dengan sekolah-sekolah yang ada di kampung , apa lagi dengan sekolah yang di kota !!!
Jum’at 28 Oktober 2016 yang lalu, saya berkunjung di suatu daerah yang terpencil tepatnya ujung sumatera utara berbatasan dengan provinsi Riau. Dan tanpa di duga pagi itu ternyata daerah tersebut di guyur hujan yang sangat lebat. Tibalah memasuki daerah tersebut sempat di ingatkan juga oleh orang setempat “kalua disini hujan deras jalan nya licin kalian nggak bakalan bisa lewat”. Ternyata apa yang dikatakan orang tersebut beneran jalanan yang hampir tidak bisa dilalui oleh kendaraan apa pun. Dan terpaksa mau tidak mau saya harus jalan kaki hingga kurang lebih 2 KM.
            Di perjalanan saya ketika saya jalan kaki, saya tidak bertemu dengan seseorang satu pun yang melintasi daerah tersebut, heran campur aduk takut, jadi kemana semua orang yang tinggal di daerah sini. Seperempat perjalanan tiba- tiba dari kejauhan saya melihat dua orang anak kecil memakai baju seragam sekolah jalan kaki. Maka langkah kaki ini pun segera di percepat tetapi apalah daya jalanan nya super licin sampai-sampai beberapa kali saya terpelesek dan hamper terjatuh.
            Ketika selisihan dijalan dengan mereka kemudian saya bertanya “dek koq jalan kaki?? Ya kak jalannya licin, jawab mereka sambal mententeng sepatu. Kalian kelas berapa? Satu kelas satu SD dan yang satu kelas Dua SD. Masih terlalu kecil jalan kaki di tengah-tengah pepohonan kelapa sawit yang notabennya rumah penduduk sangat jarang sekali. Kalian apa tidak takut jalan cuman berdua!!! Lalu mereka menjawab “Kami sudah terbiasa koq kak jalan kaki kalua misim hujan Karena kalua naek kereta juga nggak bisa, apalagi naek sepeda licin takut jatuh, jadi mendingan jalan kaki saja, walaupun lama nyampek nya nggak apa-apa, walaupun kami sering terlambat datang kesekolah, yang penting kami bisa sekolah”.
            Merinding ketika mendengar jawaban mereka, sanking semangat nya untuk sekolah mereka rela berangkat pagi-pagi agar bisa sampai kesekolah dan tak jarang mereka sering terlambat di karenakan jalanan yang licin menghambat langkah mereka. Timbul dalam benak saya mereka saja seorang anak kecil mampu dan berani jalan kaki hanya berdua saja, kenapa saya tidak bisa, masak saya kalah hanya dengan anak kecil!!! Ujar di dalam hati.
            Sangat miris sekali ketika saya melintasi sekolah mereka, ya Allah ternyata sekolah nya ini sudah hampir di katakan tak layak lagi, begitu saya lihat di papan sekolah ternyata sekolah Negri.terucaplah kata-kata ternyata pemerintah tak memperhatikan kelayakan sekolah-sekolah yang ada di pendalaman sana, jauh sekali bedanya antara Provinsi Sumatera dan Riau. Pemerintah hanya memperhatikan sekolah-sekolah yang ada di kota, jangankan memperhatikan tunjangan untuk gurunya ??? untuk fasilitas dan bangunan sekolah saja mereka tak mampu.

            Menjadi pembelajaran bagi kita semua, ternyata keinginan belajar itu tumbuh dari diri sendiri, bukan karena lingkungan dan keluarga bonafit dan fasilitas sekolah yang memadai,  tetapi alangkah lebih nyaman nya dan lebih menunjang jika fasilitas sekolah mendukung proses belajarnya mereka. mungkin mereka akan lebih semangat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar